Animator Film Shrek
Shrek merupakan salah satu karakter populer di dunia perfilman. Siapa sangka, salah satu pencipta karakter-karakter di film Shrek itu adalah orang Indonesia.
Dialah Grisela Sastrawinata. Kini Grisela bekerja di Dreamwork, sebuah studio film ternama yang berada di California, Amerika Serikat.
Siapakah Griselda? Berawal dari hobi, Griselda memutuskan pindah ke AS saat kelas dua SMA. Setelah menamatkan SMA-nya di Negeri Paman Sam, ia melanjutkan studi ke Art Center College of Design di Pasadena, AS.
Selain bekerja di Dreamwork, Griselda mengajar ilmu komunikasi visual di kampus almamaternya. Meski masih enjoy di Dreamwork, ia mengaku tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti berkarya di Indonesia.
Ini foto Griselda:
Animator Upin-Ipin
Namanya Marsha Chikita, Putri Ikang Fawzi , kiki panggilan akrab anak ikang fauzi ini saat memulai Karirnya saat ikut program magang di perusahaan di Las' Copaque Production(rumah produksi yang membuat film animasi Upin-Ipin). Sejak awal 2010, dia diterima di sana . Bahkan, dia merupakan satu-satunya orang Indonesia yang bekerja di perusahaan tersebut. Dia terjun langsung ikut membuat animasi film anak-anak yang banyak digemari di Indonesia itu.
Meski magang, Kiki sudah dibayar RM 500 (ringgit Malaysia) atau Rp 1.400.000 (kurs 1 RM = Rp 2.800) per bulan. Lantaran pekerjaannya dinilai istimewa, Kiki akhirnya diterima sebagai karyawan dengan gaji lebih besar. Namun, mulai September ini, dia harus mengambil cuti untuk menyelesaikan tugas akhir kuliahnya.
Di rumah produksi tersebut, Kiki mengaku belajar banyak tentang 3D modeller dan setting and background modeller, tapi akhirnya lebih sreg menjadi animator untuk film Upin-Ipin. Animator itu menganimasi setiap shoot adegan. Misalnya, saat Upin berjalan, kakinya dianimasi agar gerakannya pas. Terus, eye blinking, lipsing, dan sebagainya. "Karena itu, seorang animator suka ngaca sendiri sambil ngomong supaya tahu ekspresinya saat membuat animasi," paparnya.
Ada 20 animator di rumah produksi itu dan Kiki adalah satu-satunya dari Indonesia. Saat ini, meski sedang cuti, dia mendapat tugas untuk ikut mempersiapkan Upin-Ipin ke layar lebar. Kiki-lah yang memberikan sentuhan Indonesia dalam film dua anak kampung Malaysia itu.
Misalnya, lewat tokoh Shanty, teman Upin dari Jakarta. Agar benar-benar Indonesia, Kiki memberikan banyak polesan pada tokoh Shanty.
"Director dan script writer suka mengajak saya untuk membantu. Misalnya, di Malaysia kan tidak dikenal kupu-kupu, tapi rama-rama. Terus, kata "senang" di sana berarti mudah. Kalau di sini, artinya gembira," tuturnya.
Pada kesempatan lain, seperti dalam episode Berkelah atau Piknik, Kiki memasukkan unsur-unsur Indonesia untuk menyesuaikan dengan tokoh Shanty yang asli Indonesia. Misalnya, membuat animasi kue bakpia, semprong, dan keripik ceker ayam. "Supaya lebih kaya kulturnya. Dan mereka suka," ucapnya bangga.
bukan saja sebagai animator upin dan ipin ini saja, ternyata Marsha Chikita Fawzi yang tak lain adalah putri pasangan selebriti Ikang Fawzi dan Marissa Haque penggagas Unyil dan Upin bersalaman di dunia maya sebagai ikon kampanye "Damai Yuk" untuk Indonesia-Malaysia yang di posting di akun twitter dan facebooknya.
Shrek merupakan salah satu karakter populer di dunia perfilman. Siapa sangka, salah satu pencipta karakter-karakter di film Shrek itu adalah orang Indonesia.
Dialah Grisela Sastrawinata. Kini Grisela bekerja di Dreamwork, sebuah studio film ternama yang berada di California, Amerika Serikat.
Siapakah Griselda? Berawal dari hobi, Griselda memutuskan pindah ke AS saat kelas dua SMA. Setelah menamatkan SMA-nya di Negeri Paman Sam, ia melanjutkan studi ke Art Center College of Design di Pasadena, AS.
Selain bekerja di Dreamwork, Griselda mengajar ilmu komunikasi visual di kampus almamaternya. Meski masih enjoy di Dreamwork, ia mengaku tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti berkarya di Indonesia.
Ini foto Griselda:
Animator Upin-Ipin
Namanya Marsha Chikita, Putri Ikang Fawzi , kiki panggilan akrab anak ikang fauzi ini saat memulai Karirnya saat ikut program magang di perusahaan di Las' Copaque Production(rumah produksi yang membuat film animasi Upin-Ipin). Sejak awal 2010, dia diterima di sana . Bahkan, dia merupakan satu-satunya orang Indonesia yang bekerja di perusahaan tersebut. Dia terjun langsung ikut membuat animasi film anak-anak yang banyak digemari di Indonesia itu.
Meski magang, Kiki sudah dibayar RM 500 (ringgit Malaysia) atau Rp 1.400.000 (kurs 1 RM = Rp 2.800) per bulan. Lantaran pekerjaannya dinilai istimewa, Kiki akhirnya diterima sebagai karyawan dengan gaji lebih besar. Namun, mulai September ini, dia harus mengambil cuti untuk menyelesaikan tugas akhir kuliahnya.
Di rumah produksi tersebut, Kiki mengaku belajar banyak tentang 3D modeller dan setting and background modeller, tapi akhirnya lebih sreg menjadi animator untuk film Upin-Ipin. Animator itu menganimasi setiap shoot adegan. Misalnya, saat Upin berjalan, kakinya dianimasi agar gerakannya pas. Terus, eye blinking, lipsing, dan sebagainya. "Karena itu, seorang animator suka ngaca sendiri sambil ngomong supaya tahu ekspresinya saat membuat animasi," paparnya.
Ada 20 animator di rumah produksi itu dan Kiki adalah satu-satunya dari Indonesia. Saat ini, meski sedang cuti, dia mendapat tugas untuk ikut mempersiapkan Upin-Ipin ke layar lebar. Kiki-lah yang memberikan sentuhan Indonesia dalam film dua anak kampung Malaysia itu.
Misalnya, lewat tokoh Shanty, teman Upin dari Jakarta. Agar benar-benar Indonesia, Kiki memberikan banyak polesan pada tokoh Shanty.
"Director dan script writer suka mengajak saya untuk membantu. Misalnya, di Malaysia kan tidak dikenal kupu-kupu, tapi rama-rama. Terus, kata "senang" di sana berarti mudah. Kalau di sini, artinya gembira," tuturnya.
Pada kesempatan lain, seperti dalam episode Berkelah atau Piknik, Kiki memasukkan unsur-unsur Indonesia untuk menyesuaikan dengan tokoh Shanty yang asli Indonesia. Misalnya, membuat animasi kue bakpia, semprong, dan keripik ceker ayam. "Supaya lebih kaya kulturnya. Dan mereka suka," ucapnya bangga.
bukan saja sebagai animator upin dan ipin ini saja, ternyata Marsha Chikita Fawzi yang tak lain adalah putri pasangan selebriti Ikang Fawzi dan Marissa Haque penggagas Unyil dan Upin bersalaman di dunia maya sebagai ikon kampanye "Damai Yuk" untuk Indonesia-Malaysia yang di posting di akun twitter dan facebooknya.
1 komentar:
Erm...baca betul2 apa isi kandungan artikel ni..tentang si kiki tu. Pelik eh..dia bukan animator pun...dia hanya buat latihan praktikal je di les copaque...kepada pemilik blog ni...hati2 sebelum post something..nanti di akhirat kelak..akan dipertanggungjawabkan..menyebar cerita tak betul..
Posting Komentar