Sabtu, 31 Desember 2011

Mengenal teknologi NFC

Kalau kita lihat sejarah transaksi pembayaran, awalnya dulu sebelum ada kemudahan elektronika seseorang harus mengambil uang dahulu ke bank dengan mengantre di loket sehingga sebaiknya mengambil uang untuk pemakaian selama jangka waktu tertentu mengingat usaha yang lumayan untuk mengambil sejumlah uang. Dengan adanya anjungan tunai mandiri (ATM), di mana-mana usaha untuk mengambil uang menjadi ringan sehingga seseorang cukup mengambil uang untuk jangka waktu pendek.

Selain itu ATM mengurangi resiko pemegang uang dari kejahatan pencurian/perampokan/dan lain-lain karena uang yang diambil biasanya lebih sedikit jika dibandingkan dengan mengambil uang di loket bank.
Dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK), munculah alat pembayaran baru elektronika yang menjadi popular di Indonesia seperti kartu kredit dan kartu debit. Kedua jenis pembayaran tersebut menggunakan kartu pintar yang digosokkan ke terminal pembayaran di toko-toko ketika membayar. Kartu pintar dapat menggantikan uang fisik yang biasanya disimpan di dompet sehingga pengguna kartu pintar dapat terhindar dari tindak kejahatan dan juga pengguna mendapatkan kemudahan, yaitu tidak perlu mengambil uang ke bank atau ATM dan menyimpan di dompet.
Tentunya sistem pembayaran dengan kartu pintar tersebut harus memiliki sistem keamanan yang menjamin uang pengguna tidak diambil oleh pihak yang tidak berhak dan juga tidak ada pihak yang mengklaim pembayaran yang tidak pernah dilakukan pengguna. Tanpa adanya penjaminan sistem keamanan pada sistem pembayaran dengan kartu pintar, pengguna tidak akan berminat untuk menggunakannya.

Pada saat ini, selain dompet wajib hukumnya membawa handphone dalam berpergian. Ini memberikan ide bagi inovator untuk menggabungkan dompet dan handphone. Sudah ada layanan inovatif dari mobile provider untuk melakukan pembayaran menggunakan SMS maupun mobile web. Sebuah konsorsium dari produsen-produsen raksasa handphone di dunia akhirnya bekerja sama untuk membuat produk baru untuk menggabungkan dompet dengan handphone dengan nama Near Field Communications (NFC).

Sebenarnya NFC adalah pengembangan dari teknologi kartu Radio Frequency Identification (RFID). RFID ini memiliki bentuk dan fungsi yang sama seperti kartu ATM bedanya adalah kartu RFID tidak perlu digosok (contactless) sehingga kartu RFID tidak perlu dikeluarkan dari dompet dalam proses pembayaran, pengguna cukup mendekatkan dompetnya ke terminal pembayaran atau disebut reader. Di Indonesia, kartu RFID sudah banyak digunakan, contohnya: e-Toll untuk pembayaran otomatis gerbang tol, gelang (RFID tag, bukan berbentuk kartu) yang digunakan sebagai pengganti tiket di taman-taman hiburan.

Teknologi NFC pada handphone selangkah lebih maju daripada teknologi RFID di mana pada handphone ditanamkan NFC chip yang dapat bertindak sebagai kartu RFID dan juga sebagai reader sekaligus dengan radius jangkauan pendek (kurang dari 10 cm). Teknologi NFC pada handphone betul-betul dapat menggantikan dompet di mana dapat mengeluarkan uang dan juga menerima uang dari dan ke sesama pengguna NFC. Selain untuk pembayaran teknologi NFC dapat digunakan sebagai pengganti KTP, SIM, kartu mahasiswa, dan lain-lain, kartu absen, dan lain-lain.

Direncanakan tahun 2011 ini akan muncul berbagai produk handphone ternama yang dilengkapi teknologi NFC. Produk handphone pertama dengan teknologi NFC yang sudah dipasarkan di Eropa dan Amerika adalah Samsung Nexus S, dilengkai NFC controller chip produk NXP (Philips) yaitu PN544. Philips adalah produsen ternama untuk kartu RFID. Samsung Nexus S menggunakan sistem operasi Android versi Gingerbread yang didukung oleh Google. Google sendiri sudah mempersiapkan berbagai aplikasi untuk teknologi NFC pada handphone.

Banyak lelucon tentang mesin cetak yang bekerja keras 24 jam penuh untuk memproduksi jumlah uang yang sangat banyak untuk mendanai pengeluaran yang sangat besar. Namun di sisi lain, penggunaan uang tunai secara fisik sedang menurun di seluruh dunia, karena pembayaran non-tunai sedang meningkat popularitasnya. Meskipun menurut para ekonom jumlah uang meningkat, jumlah uang kertas yang disimpan orang di dompet cenderung menurun. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah transaksi kartu kredit dan debit di seluruh dunia. Para analis meramalkan bahwa tiga wilayah teratas dalam pembayaran mobile adalah Timur Jauh termasuk Cina, Eropa Barat dan Amerika Serikat, yang secara keseluruhan akan menguasai lebih dari 70 persen pangsa pasar pembayaran mobile dalam basis transaksi kotor di tahun 2013.

School of Electrical Engineering & Informatics, Institut Teknologi Bandung, sedang giat-giatnya melakukan penelitian untuk membangun Sistem Transaksi Menggunakan Mobile Phone dan Teknologi NFC dengan bantuan dana dari Program Insentif, Kementrian Negara Riset dan Teknologi. NFC Research Group pun telah dibentuk. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan sistem transaksi dengan teknologi NFC pada handphone untuk micropayment (pembayaran dengan jumlah kecil, contohnya: angkot, warung, kantin, dan lain-lain) dan macropayment (pembayaran dengan jumlah lebih besar, contohnya: supermarket, minimarket, restoran, berbagai toko, dan lain-lain).

Sistem transaksi ini haruslah sangat aman untuk pengguna, penjual, dan industri keuangan sehingga uang pengguna tidak dapat berkurang/bertambah tidak semestinya; penjual mendapatkan uang pembayarannya yang seharusnya; dan industri keuangan tidak kehilangan uangnya dan tidak harus membayar yang tidak semestinya. Mari sambut kehadiran teknologi NFC untuk kemakmuran bersama.(KOMPASIANA/Emir Husni)

http://id.news.yahoo.com/kmps/20110129/t...ebb2.html

Rabu, 28 Desember 2011

Cara Menghitung Waktu Shalat

Pada kesempatan ini, cara perhitungan waktu shalat dengan menggunakan sejumlah rumus matematika akan disajikan disini. Untuk menentukan waktu lima shalat wajib untuk suatu tempat dan tanggal tertentu, ada beberapa parameter yang mesti diketahui :

1. Koordinat lintang tempat tersebut (L). Daerah yang terletak di sebelah utara garis khatulistiwa (ekuator) memiliki lintang positif. Yang disebelah selatan, lintangnya negatif. Misalnya Fukuoka (Japan) memiliki lintang 33:35 derajat lintang utara (LU). Maka L = 33 + 35/60 = 33,5833 derajat. Jakarta memiliki koordinat lintang 6:10:0 derajat LS (6 derajat 10 menit busur lintang selatan). Maka L = minus (6 + 10/60) = -6,1667 derajat.

2. Koordinat bujur tempat tersebut (B) .Daerah yang terletak di sebelah timur Greenwich memiliki bujur positif. Misalnya Jakarta memiliki koordinat bujur 106:51:0 derajat Bujur Timur. Maka B = 106 + 51/60 = 106,85 derajat. Sedangkan disebelah barat Greenwich memiliki bujur negatif. Misalnya Los Angeles memiliki koordinat bujur 118:28 derajat Bujur Barat. Maka B = minus (118 + 28/60) = -118,4667 derajat.

3. Zona waktu tempat tersebut (Z). Daerah yang terletak di sebelah timur Greenwich memiliki Z positif. Misalnya zona waktu Jakarta adalah UT +7 (seringkali disebut GMT +7), maka Z = 7. Sedangkan di sebelah barat Greenwich memiliki Z negatif. Misalnya, Los Angeles memiliki Z = -8.

4. Ketinggian lokasi dari permukaan laut (H). Ketinggian lokasi dari permukaan laut (H) menentukan waktu kapan terbit dan terbenamnya matahari. Tempat yang berada tinggi di atas permukaan laut akan lebih awal menyaksikan matahari terbit serta lebih akhir melihat matahari terbenam, dibandingkan dengan tempat yang lebih rendah. Satuan H adalah meter.

5. Tanggal (D), Bulan (M) dan Tahun (Y) kalender Gregorian. Tanggal (D), bulan (M) dan tahun (Y) tentu saja menjadi parameter, karena kita ingin menentukan waktu shalat pada tanggal tersebut. Dari tanggal, bulan dan tahun tersebut selanjutnya dihitung nilai Julian Day (JD). Silakan lihat penjelasan detil tentang Julian Day pada tulisan sebelumnya tentang KALENDER JULIAN, KALENDER GREGORIAN dan JULIAN DAY. Namun ada baiknya untuk dituliskan kembali tentang rumus menghitung Julian Day. Saat ini karena Kalender Masehi yang digunakan adalah kalender Gregorian, maka rumus Julian Day adalah

JD = 1720994,5 + INT(365,25*Y) + INT(30,6001(M + 1)) + B + D.

Disini INT = lambang untuk nilai integer. Jika M > 2, maka M dan Y tidak berubah. Jika M = 1 atau 2, maka M ditambah 12 sedangkan Y dikurangi 1. Nilai B = 2 + INT(A/4) - A dimana A = INT(Y/100). Nilai JD di atas berlaku untuk pukul 12.00 UT atau saat tengah hari di Greenwich. Adapun JD untuk pukul 12.00 waktu lokal, maka JD pukul 12.00 UT waktu Greenwich tersebut harus dikurangi dengan Z/24 dimana Z adalah zona waktu lokal tersebut.

Dari nilai JD tersebut, dihitung sudut tanggal T dengan rumus

T = 2*PI*(JD - 2451545)/365,25.

Disini PI adalah konstanta yang bernilai 3,14159265359. Sementara itu 2451545 adalah Julian Day untuk tanggal 1 Januari 2000 pukul 12.00 UT. Angka 365,25 adalah banyaknya hari rata-rata dalam setahun. Jadi T menunjukkan sudut tanggal dalam setahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2000 pukul 12.00 UT.

6. Sudut Deklinasi matahari (Delta). Dari sudut tanggal T di atas, deklinasi matahari (Delta) untuk satu tanggal tertentu dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut

Delta = 0,37877 + 23,264*SIN(57,297*T - 79,547) + 0,3812*SIN(2*57,297*T - 82,682) + 0,17132*SIN(3*57,297*T - 59,722)

Angka yang terletak di dalam kurung bersatuan derajat. Deklinasi juga bersatuan derajat.

7. Equation of Time (ET). Equation of Time untuk satu tanggal tertentu dapat dihitung sebagai berikut. Pertama kali perlu dihitung dahulu Bujur rata-rata matahari L0 yang dirumuskan

L0 = 280,46607 + 36000,7698*U

dimana U = (JD - 2451545)/36525. L0 bersatuan derajat. Selanjutnya Equation of Time dapat dirumuskan sebagai

1000*ET = -(1789 + 237*U)*SIN(L0) - (7146 - 62*U)*COS(L0) + (9934 - 14*U)*SIN(2*L0) - (29 + 5*U)*COS(2*L0) + (74 + 10*U)*SIN(3*L0) + (320 - 4*U)*COS(3*L0) - 212*SIN(4*L0)

Ruas kiri persamaan di atas masih bernilai 1000 kali ET. Dengan demikian hasilnya harus dibagi 1000 untuk mendapatkan ET. Satuan ET adalah menit.

8. Altitude matahari waktu Shubuh dan Isya. Shubuh saat fajar menyingsing pagi disebut dawn astronomical twilight yaitu ketika langit tidak lagi gelap dimana atmosfer bumi mampu membiaskan cahaya matahari dari bawah ufuk. Sementara Isya' disebut dusk astronomical twilight ketika langit tampak gelap karena cahaya matahari di bawah ufuk tidak dapat lagi dibiaskan oleh atmosfer. Dalam referensi standar astronomi, sudut altitude untuk astronomical twilight adalah 18 derajat di bawah ufuk, atau sama dengan minus 18 derajat. Ada dua jenis twilight yang lain, yaitu civil twilight dan nautical twilight masing-masing sebesar 6 dan 12 derajat di bawah ufuk.

Namun demikian ada beberapa pendapat mengenai sudut altitude matahari di bawah ufuk saat Shubuh dan Isya'. Diantaranya berkisar antara 15 hingga 20 derajat. Dengan demikian, perbedaan sudut yang digunakan akan menyebabkan perbedaan kapan datangnya waktu Shubuh dan Isya'.

9. Tetapan panjang bayangan Ashar Disini ada dua pendapat. Pendapat madzhab Syafi'i menyatakan panjang bayangan benda saat Ashar = tinggi benda + panjang bayangan saat Zhuhur. Sementara pendapat madzhab Hanafi menyatakan panjang bayangan benda saat Ashar = dua kali tinggi benda + panjang bayangan saat Zhuhur.

RUMUS WAKTU SHALAT

Rumus untuk menentukan waktu shalat dan terbit matahari adalah sebagai berikut.

* Zhuhur = 12 + Z - B/15 - ET/60
* Ashar = Zhuhur + (Hour Angle Ashar)/15
* Maghrib = Zhuhur + (Hour Angle Maghrib)/15
* Isya' = Zhuhur + (Hour Angle Isya')/15
* Shubuh = Zhuhur - (Hour Angle Shubuh)/15
* Terbit Matahari = Zhuhur - (Hour Angle Terbit Matahari)/15

Dari rumus di atas, nampak bahwa waktu shalat bergantung pada Hour Angle. Rumus Hour Angle (HA) adalah

COS(HA) = [SIN(Altitude) - SIN(Lintang)*SIN(Delta)]/[COS(Lintang)*COS(Delta)]

sehingga

Hour Angle = ACOS(COS(HA)).

Rumus Hour Angle dii atas bergantung pada Altitude. Altitude matahari atau sudut ketinggian matahari dari ufuk inilah yang berbeda nilainya untuk setiap waktu shalat.

* Untuk Ashar, Altitudenya = ARCCOT(KA + TAN(ABS(Delta - Lintang))), dimana KA = 1 untuk Syafi'i dan 2 untuk Hanafi. Lambang ABS menunjukkan nilai absolut atau nilai mutlak. Misalnya, ABS(-2) = ABS(2) = 2.
* Untuk Maghrib, Altitude = 0,8333 - 0,0347*SQRT(H) dimana SQRT menunjukkan lambang akar pangkat dua, dan H = ketinggian di atas permukaan laut.
* Untuk Isya', Altitude = minus(Sudut Isya'). Jika sudut Isya' diambil 18 derajat, maka Altitude Isya' = -18 derajat.
* Untuk Shubuh, Altitude = minus(Sudut Shubuh).
* Untuk Terbit Matahari, Altitudenya sama dengan Altitude untuk Maghrib.

CONTOH: Tentukan waktu-waktu shalat pada tanggal 12 Juni 2009 di Jakarta (L = -6,166667 derajat, B = 106,85 derajat, Z = 7, H = 50 meter). Sudut Subuh = 20 derajat. Sudut Isya' = 18 derajat. Ashar menggunakan madzhab Syafi'i (KA = 1).

Jawab:

* Pertama kali, tentukan dahulu Julian Day untuk 12 Juni 2009 pukul 12 UT. Dari tanggal tersebut diperoleh nilai D = 12, M = 6, Y = 2009, A = 20 dan B = -13. Dapat dihitung nilai JD = 2454995,0.
* Selanjutnya untuk tanggal 12 Juni 2009 pukul 12 WIB (waktu lokal di Jakarta), JD = 2454995,0 EZ/24 = 2454995,0 E7/24 = 2454994,708.
* Sudut Tanggal T = 2*PI*(2454994,708 - 2451545)/365,25 = 59,34334487 radian.
* Deklinasi Matahari atau Delta = 23,16099835 derajat
* Sementara itu U = (2454994,708 - 2451545)/36525 = 0,094447867.
* Bujur rata-rata matahari L0 = 3680.66198 derajat = 80,66198 derajat.
* Untuk Equation of Time, akhirnya dapat dihitung 1000*ET = 175 menit sehingga ET = 0,175 menit.

Dari data-data perhitungan di atas, kini waktu shalat dapat dihitung.

Waktu Zhuhur adalah 12 + Z - B/15 - ET/60 = 12 + 7 - 106,85/15 - 0,175/60 = pukul 11,87375 WIB. Jika nilai ini dikonversi ke jam-menit-detik, diperoleh pukul 11:52:26 WIB.

Waktu Ashar (madzhab Syafii).

* Altitude Ashar adalah ARCCOT(1 + TAN(ABS(23,16099835 - (-6,166667)))) = 32,63075274 derajat.
* COS(Hour Angle Ashar) = [SIN(32,63075274) - SIN(-6,166667)*SIN(23,16099835)] / [COS(-6,166667)*COS(23,16099835)] = 0,636127253.
* Hour Angle Ashar = ACOS(0,636127253) = 50,496359 derajat.
* Jadi Waktu Ashar = Zhuhur + (Hour Angle Ashar)/15 = 11,87375 + 50,496359/15 = pukul 15,24017 sama dengan pukul 15:14:25 WIB.

Waktu Maghrib.

* COS(Hour Angle Maghrib) = [SIN(-0,833 - 0,0347*SQRT(50)) - SIN(-6,166667)*SIN(23,16099835)] / [COS(-6,166667)*COS(23,16099835)] = 0,025627029.
* Hour Angle Maghrib = ACOS(0,025627029) = 88,53151863 derajat.
* Waktu Maghrib = Zhuhur + (Hour Angle Maghrib)/15 = 11,87375 + 88,53151863/15 = pukul 17,77585 sama dengan pukul 17:46:33 WIB.

Waktu Isya'.

* COS(Hour Angle Isya') = [SIN(-18) - SIN(-6,166667)*SIN(23,16099835)] / [COS(-6,166667)*COS(23,16099835)] = -0,291840581.
* Hour Angle Isya' = ACOS(-0,291840581) = 106,9681811 derajat.
* Waktu Isya' = Zhuhur + (Hour Angle Isya')/15 = 11,87375 + 106,9681811/15 = pukul 19,00496 sama dengan pukul 19:00:18 WIB.

Waktu Shubuh.

* COS(Hour Angle Shubuh) = [SIN(-20) - SIN(-6,166667)*SIN(23,16099835)] / [COS(-6,166667)*COS(23,16099835)] = -0,327945769.
* Hour Angle Shubuh = ACOS(-0,327945769) = 109,441394 derajat.
* Waktu Shubuh = Zhuhur - (Hour Angle Shubuh)/15 = 11,87375 - 109,1441394/15 = pukul 4,59748 sama dengan pukul 4:35:51 WIB.

Waktu Terbit Matahari.

* COS(Hour Angle Terbit Matahari) = [SIN(-0,833 - 0,0347*SQRT(50)) - SIN(-6,166667)*SIN(23,16099835)] / [COS(-6,166667)*COS(23,16099835)] = 0,025627029.
* Hour Angle Terbit Matahari = ACOS(0,025627029) = 88,53151863 derajat.
* Waktu Terbit Matahari = Zhuhur - (Hour Angle Terbit Matahari)/15 = 11,87375 - 88,53151863/15 = pukul 5,97165 sama dengan pukul 5:58:18 WIB.

Sebagai rangkuman, jadwal waktu shalat di Jakarta pada tanggal 12 Juni 2009 dengan data pendukung seperti tertera pada soal di atas adalah sebagai berikut.

* Shubuh pukul 4:35:51 WIB.
* Terbit Matahari pukul 5:58:18 WIB.
* Zhuhur pukul 11:52:26 WIB.
* Ashar pukul 15:14:25 WIB.
* Maghrib 17:46:33 WIB.
* Isya' pukul 19:00:18 WIB.

Berikut ini beberapa catatan tambahan untuk melengkapi pemahaman tentang cara penghitungan waktu shalat.

Pertama, rumus di atas sudah akurat untuk menentukan waktu shalat. Sebagai pembanding, penulis menjadikan software Accurate Times karya Mohamad Odeh sebagai patokan. Software tersebut menggunakan algoritma VSOP87 untuk pergerakan matahari dan algoritma ELP2000 untuk pergerakan bulan. Kedua algoritma tersebut adalah algoritma terakurat untuk menentukan pergerakan kedua benda langit tersebut. Menurut Accurate Times, untuk kasus yang sama seperti di atas, waktu shalat di Jakarta pada tanggal 12 Juni 2009 berturut-turut adalah Shubuh (4:35:56), Terbit Matahari (5:58:13), Zhuhur (11:52:24), Ashar (15:14:32), Maghrib (17:46:35) dan Isya' (19:00:21). Jika hasil perhitungan di atas dibandingkan dengan Accurate Times, perbedaannya berkisar antara 2 hingga 7 detik. Ini sudah cukup akurat.

Kedua, bagi penulis secara pribadi, nilai perbedaan beberapa detik di atas masih bisa diperkecil lagi, dengan memperhatikan sejumlah catatan. Hasil perhitungan di atas menggunakan nilai Deklinasi Matahari dan Equation of Time yang sama untuk semua waktu shalat, yaitu nilai pada pukul 12.00 waktu lokal. Padahal, nilai deklinasi matahari maupun equation of time selalu berubah setiap saat, meskipun cukup kecil perubahannya dalam rentang satu hari. Sebagai contoh pada kasus di atas, Deklinasi Matahari pada waktu Shubuh dan Isya' berturut-turut adalah 23,14178926 (atau 23:08:30) derajat dan 23,1792171 (atau 23:10:45) derajat. Perbedaannya adalah sekitar 2 menit busur.

Dengan demikian, rumus di atas masih dapat diperhalus atau dikoreksi lebih baik lagi, jika untuk setiap waktu shalat, nilai Deklinasi Matahari serta Equation of Time yang digunakan sesuai dengan nilainya saat waktu shalat tersebut.

Misalnya, untuk waktu shalat Isya', digunakan Deklinasi Matahari dan Equation of Time pada waktu shalat Isya' pula, bukan pada pukul 12.00 waktu lokal. Pertama kali tentukan dulu Perkiraan Hour Angle yang diperoleh dengan data Delta maupun Equation of Time saat pukul 12.00 waktu lokal. Dari Perkiraan Hour Angle ini dicari perkiraan waktu Isya'. Perkiraan waktu Isya' ini selanjutnya dikonversi ke Julian Day yang kemudian dapat dipakai untuk menghitung Delta dan Equation of Time. Begitu seterusnya diulangi satu hingga beberapa kali hingga diperoleh angka yang konvergen (tetap). Pada akhirnya rumusnya untuk waktu shalat Isya secara lengkap adalah

Waktu Shalat Isya' = 12 + Z - B/15 - (ET saat Isya')/60 + (Hour Angle Isya')/15

dimana COS(Hour Angle Isya') = [SIN(-1*Sudut Isya') - SIN(Lintang)*SIN(Delta saat Isya')] / [COS(Lintang)*COS(Delta saat Isya')].

Dengan sejumlah faktor koreksi, termasuk koreksi dari pembiasan atmosfer yang akan disajikan di bawah ini, waktu shalat menjadi lebih akurat lagi. Hasilnya adalah Shubuh (4:35:47), Terbit matahari (5:58:14), Zhuhur (11:52:25), Ashar (15:14:34), Maghrib (17:46:36) dan Isya' (19:00:22). Perbedaannya, dibandingkan dengan Accurate Times menjadi hanya antara 1-2 detik saja.

Koreksi yang lain juga dapat dilakukan pada penentuan waktu shalat Ashar. Akibat pembiasan sinar matahari oleh atmosfer bumi, altitude benda langit yang sebenarnya lebih rendah daripada altitude yang nampak. Saat waktu Ashar tiba, yang diamati adalah pusat matahari yang nampak, padahal pusat matahari yang sebenarnya sedikit lebih rendah. Yang kita hitung seharusnya adalah posisi matahari yang sebenarnya, sehingga pada akhirnya, koreksi ini membuat waktu Ashar menjadi sedikit lebih lambat. Ini dapat dengan mudah dipahami karena matahari beranjak untuk turun sehingga dibutuhkan waktu agar altitudenya berkurang. Pembahasan lengkap mengenai faktor koreksi altitude benda langit oleh atmosfer Insya Allah dibahas pada kesempatan lain.

Ketiga, koreksi oleh atmosfer ini sudah digunakan pada penentuan waktu Maghrib dan terbit matahari. Pada kedua kejadian tersebut, altitude yang nampak adalah nol derajat. Namun dalam perhitungan, altitudenya bukan nol derajat tetapi -0,8333 derajat atau minus 50 menit busur. Angka ini bersumber dari dua hal. Pertama, sudut untuk jari-jari matahari secara rata-rata adalah 16 menit busur. Kedua, besarnya koreksi pembiasan atmosfer saat benda langit berada di ufuk (saat terbit atau terbenam) rata-rata sebesar 34 menit busur. Jika dijumlahkan keduanya menghasilkan 50 menit busur di bawah ufuk, atau altitudenya minus 50 menit busur. Angka ini sudah cukup akurat. Jika ingin lebih akurat lagi, dapat diperhitungkan faktor berubahnya sudut untuk jari-jari matahari, karena nilai ini bergantung pada jarak matahari ke bumi yang tidak selalu tetap. Jika matahari berjarak cukup jauh dari bumi, maka sudut untuk jari-jari matahari bernilai lebih kecil. Demikian juga besarnya koreksi pembiasan atmosfer yang juga bergantung pada suhu maupun tekanan udara. Namun demikian untuk keperluan praktis, altitude minus 0,8333 derajat sudah cukup memadai.

Keempat, pada rumus terbit matahari (sunrise) maupun waktu Maghrib (sunset), faktor ketinggian lokasi H di atas permukaan laut juga sudah diperhitungkan. Seseorang yang berada cukup tinggi di atas permukaan laut akan menyaksikan sunrise yang lebih awal serta sunset yang lebih telat, dibandingkan dengan orang yang berada di permukaan laut. Sebenarnya H bisa juga bernilai negatif, atau ketinggiannya lebih rendah daripada permukaan laut. Untuk kasus ini, suku -0,0347*SQRT(H) pada altitude sedikit berubah menjadi +0,0347*SQRT(-H), sehingga orang yang berada di daerah yang lebih rendah dari permukaan laut akan menyaksikan sunrise yang lebih telat serta sunset yang lebih awal. Namun karena rata-rata tempat yang dihuni manusia berada di atas permukaan laut, kasus terakhir ini tidak perlu dibahas secara detail.

Kelima, dengan beragamnya pendapat mengenai besarnya sudut Shubuh maupun Isya', karena itu tentu saja dimungkinkan terjadinya perbedaan waktu Shubuh dan Isya'. Pada soal di atas dengan sudut Shubuh 20 derajat (altitude = -20 derajat), waktu Shubuh adalah pukul 4:35:51 WIB. Sepengetahuan penulis, angka 20 derajat ini biasa yang digunakan di Indonesia. Jika dipakai sudut standar astronomical twilight 18 derajat, maka waktu Shubuh datang lebih lambat, yaitu pukul 4:44:33 WIB. Ternyata perbedaan 2 derajat berimplikasi pada perbedaan waktu sekitar 8 menit. Belum lagi, jika digunakan tambahan waktu untuk faktor kehati-hatian (ikhtiyath), mulai dari 1, 2, 3 menit dan seterusnya. Sudah banyak kajian fiqh maupun astronomis mengenai waktu Shubuh dan Isya', dan nampaknya belum memungkinkan untuk disajikan di artikel singkat ini.

Keenam, dari perumusan untuk Hour Angle

COS(HA) = [SIN(Altitude) - SIN(Lintang)*SIN(Delta)]/[COS(Lintang)*COS(Delta)]

maka sangat mungkin jika nilai COS(HA) lebih besar dari 1 atau lebih kecil dari -1. Padahal nilai COS berkisar antara -1 hingga 1. Jika demikian, Hour Angle tidak dapat ditentukan. Ini terjadi khususnya pada daerah lintang tinggi. Singkatnya, ada tiga kemungkinan. Kemungkinan pertama, dalam penentuan waktu Shubuh dan Isya', nilai COS(HA) < -1. Akibatnya waktu Shubuh dan Isya' tidak dapat ditentukan menurut rumus di atas. Yang terjadi adalah, di waktu malam hari, bahkan pukul 12 malam, langit masih nampak terang walaupun tidak ada matahari. Suasana langit seperti halnya di tengah-tengah waktu Maghrib. Kemungkinan kedua, untuk kasus terbit dan terbenam matahari, COS(Hour Angle) < -1. Untuk kasus ini, matahari tidak pernah terbenam.

Matahari selalu berada di atas ufuk, sehingga dengan rumus biasa di atas, waktu Shubuh, terbit matahari, Maghrib dan Isya' tidak dapat ditentukan. Hanya waktu Zhuhur dan Ashar saja yang bisa diperoleh. Dalam hal ini, sebuah kejadian unik dapat terjadi, yaitu ketika pergantian hari pada pukul
00:00:00 atau pukul "12 malam", matahari tengah bersinar di atas ufuk.

Kemungkinan ketiga, untuk kasus terbit dan terbenam matahari, COS(Hour Angle) > 1. Dalam hal ini, matahari tidak pernah terbit karena selalu berada di bawah ufuk. Hanya waktu Shubuh dan Isya' saja yang dapat ditentukan dengan rumus di atas. Selama 24 jam, hanya ada dua keadaan langit. Antara waktu Shubuh dan Isya', langit tidak begitu gelap, layaknya waktu Maghrib. Sebaliknya, antara waktu Isya' dan Shubuh, langit gelap.

Bersamaan dengan tulisan ini, penulis melampirkan file Microsoft Excel yang berisi rumus waktu shalat di atas, baik untuk versi simpel, maupun dengan tambahan beberapa koreksi. Dalam file tersebut rumus-rumus dapat diikuti prosesnya. Bagi yang tertarik, silakan mendownload di

http://www.4shared.com/file/111278266/2fa23c50/Waktu-Shalat.html

Semoga bermanfaat bagi ummat.

DR. Rinto Anugraha (Dosen Fisika UGM)

Email rinto74 (at) yahoo (dot) com

Referensi:

* Jean Meeus, Astronomical Algorithm, Willmann-Bell, Virginia, (1991).
* D.W. Hughes, B.D. Yallop, C.Y. Hohenkerk, The Equation of Time, Mon. Not. R. astr. Soc, 238, 1529 (1989).
* Niweateh Hajewaming, Astronomical Calculation of Islamic Times and Qiblat Direction.
* Muhammad Ilyas, Astronomy of Islamic Times for the Twenty- first Century.
* Mohamad Odeh, Accurate Times.

Selasa, 27 Desember 2011

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management

Artikel ini melanjutkan dari artikel sebelumnya mengenai instalasi mikrotik. Dalam artikel ini akan coba dijelaskan mengenai bagaimana mensetting MikroTik sebagai gateway dan bandwidth management dalam sebuah LAN. Sebelum masuk ke proses konfigurasi, agar lebih mudah dipahami berikut saya gambarkan topologi jaringan sebagai contoh kasus yang kemudian akan kita implementasikan dalam bentuk konfigurasi MikroTik. Ini sebagai contoh saja, aslinya anda harus menyesuaikan dengan kondisi jaringan anda sendiri.

Dari topologi diatas, ada beberapa hal yang nantinya akan kita lakukan, yaitu :

  • Menentukan IP Address untuk Interface Public dan Local pada Gateway MikroTik, dimana Interface Public
    akan terkoneksi ke Jaringan Internet sedang Interface Local akan terkoneksi ke Jaringan Local.
  • Menentukan IP Address disetiap Client, sesuaikan seperti pada gambar topologi.
  • Menentukan Routing pada Gateway MikroTik sehingga dirinya sendiri sudah harus bisa terkoneksi ke
    Internet.
  • Mengaktifkan NAT pada Gateway MikroTik agar setiap Client dapat terkoneksi ke Internet.
  • Membatasi penggunaan bandwidth download dan upload untuk masing-masing Client, seperti terlihat
    pada gambar topologi.

Dari hal-hal yang kita lakukan di atas menjadi panduan bagi kita untuk menentukan apa saja yang harus kita kerjakan, berikut langkah demi langkah proses konfigurasinya :

1. Langkah-langkah konfigurasi IP Address Gateway Server MikroTik

Karena Gateway MikroTik akan menghubungkan area local dan area public maka pada PC Gateway sudah harus terpasang minimal 2 buah Ethernet Card, dalam hal ini Interface Public dan Interface Local. Sebagai langkah awal kita harus memastikan bahwa kedua interface telah dikenali oleh PC Gateway. Untuk itu masuk ke sistem MikroTik setelah sebelumnya Login, lalu ketikkan perintah berikut pada prompt :
[admin@MikroTik] > interface ethernet print

2. Konfigurasi IP Address Client-01, cara yang sama dilakukan pada Client-02 dan Client-03, yang berbeda
hanyalah IP Address yang diberikan.

3. Menentukan Routing Gateway MikroTik agar bisa terkoneksi ke Internet

Untuk melakukan konfigurasi pada Gateway MikroTik kali ini kita akan menggunakan Tools bawaan MikroTik sendiri yang bernama WINBOX, alasan utama menggunakan winbox karena aplikasi tersebut sudah berbasis GUI sehingga lebih mudah dan telah berjalan di atas OS Windows. Cara memperoleh aplikasi winbox yaitu dengan mendownloadnya dari Gateway MikroTik via Web, untuk itu sebelumnya pastikan dulu PC Client telah terkoneksi ke Gateway MikroTik. Cara termudah untuk memastikan hal itu adalah dengan melakukan tes PING dari Client ke Gateway MikroTik, jika sudah ada pesan Reply berarti telah terkoneksi dengan baik. Selanjutnya pada client yang menggunakan OS Windows, buka Internet Explorer atau program Web Browser lainnya lalu pada Address ketikkan alamat IP dari Gateway MikroTik.

Jalankan program winbox

Setting Routing ke Internet Gateway, lihat kembali gambar topologi jaringannya sebagai panduan.

4. Mengaktifkan NAT pada Gateway MikroTik agar setiap Client dapat terkoneksi ke Internet.

Buka Jendela Firewall, lalu buka buka table NAT.

Masukkan IP Address Client dalam aturan NAT agar Client dapat mengakses Internet. Ulangi langkah di atas untuk Client-02 dan Client-03.

Tampilan tabel NAT seharusnya akan tampak seperti gambar berikut.

Pada tahapan ini seharusnya semua Client sudah bisa terkoneksi ke Internet.

sekian dulu ilmu dari saya untuk materi selanjutnya kita sambung dilain waktu………….!!!! mudah-mudahan dapat bermanfaat

cara menggunakan softperfect bandwidth manager

1. OVERVIEW!

  • Berikut ini adalah topologi dari jaringan yang akan saya bangun

net_diagram1

  • Saya menggunakan Windows XP sebagai server dan ICS sebagai sarana untuk membagi koneksi internet
  • Untuk modem saya menggunakan HUAWEI K3520 (yang sebenarnya tidak layak untuk dijadikan server :P )
  • Broadband akses saya menggunakan Broom upto 256 kbps
  • Pada server saya menginstall SoftPerfect Bandwidth Manager (BDM) sebagai software untuk me-manage bandwidth, kenapa? karena menurut saya software ini paling mudah untuk dipahami

Berapa kecepatan bandwidth saya?
Menurut pengalaman saya + kata dosen saya :) cukup melihat kecepatan yang diberikan oleh provider (contoh Broom upto 256kbps) lalu bagikan dengan 8 karena 1Byte=1/8 bit berarti kalau 1KB = 1024bit ok kita coba itung koneksi Broom, inget loh ada tulisan “Up To” nya kalau di bahasa indonesiakan kurang lebih “sampai dengan” lah jadi ga terus2an di 256Kbps tergantung banyak faktor yang mempengaruhi

Broom= 256Kbps = 256/8 KBps = 32KBps nah perasaan tuh di kaliin lagi sama 8/9 tapi lupa lagi ngga tau angka 8/9 ini dari mana munculnya ahahahak! jadi 32KBps * 8/9 = 28,444444444 KBps

Jadi saya mempunyai kecepatan koneksi sebesar 28,4444444 KBps (di bulatkan brapa yah?)

2. GOAL!!

  • Memanage bandwidth sesuai kebutuhan, contoh untuk komp A kita kasih bandwidth 5KBps karena mungkin komp A hanya digunakan untuk browsing, komp B 10KBps karena sering digunakan untuk mendownload, dan komp C 5KBps

net_diagram2

  • Mengontrol Quota (bagi yang menggunakan broadband tipe volume based)
  • Menjaga agar server tidak overflow (untuk pc rumahan) gara-gara request bandwidth yang berlebihan

3. ATTENTION!!

  • Bila dilihat dari figure di atas semua koneksi internet yang dilakukan oleh client (komp A,B,C) harus melalui komputer server terlebih dahulu, yang harus diperhatikan adalah interface-nya yaitu Network Card / LAN Card (bukan modem)
  • Dalam menggunakan BDM ada 4 hal yang harus diperhatikan yaitu Bandwidth (banyaknya bandwidth yang akan diberikan kepada sebuah komp), Source (dari mana paket data berasal), Destination (hendak ke mana paket data menuju), dan Interface (melalui apa paket data dikirimkan), 4 hal tersebut disebut “Rules” atau aturan main
  • “Rules” untuk jaringan yang akan saya bangun adalah sebagai berikut

net_diagram3

  • BDM memiliki feature untuk mengontrol pemakaian quota, gunakan feature ini untuk menghemat pemakain quota anda

4. ACTION!!

4.1 Men-seting SoftPerfect Bandwidth Manager (BDM) Rules pada komp server

  • Saya asumsikan jaringan ICS telah terkoneksi dengan baik dan lancar, untuk mengetahui bagaimana membangun jaringan dengan model ICS silahkan liat di….om google :P
  • Install SoftPerfect Bandwidth Manager (BDM) di komputer server, lalu jalankan nanti akan muncul login prompt, langsung tekan “OK” saja karena secara default service BDM tidak menggunakan password
  • live_bandwidth3
  • note: apabila anda mengalami kegagalan ketika proses login coba restart ulang terlebih dahulu komputer anda, apabila masih tidak bisa login coba cek apakah service BDM sudah berjalan atau belum, silahkan pergi ke Control Panel –> Administrative Tools –> Services

  • services_di_cpanelcoba scroll ke bawah pastikan service BDM status-nya “started”

  • services_di_cpanel2

  • Kalau tidak klik 2 kali pada list lalu tekan “Start”

  • services_di_cpanel3

  • Setelah berhasil login klik menu Rules –> Add Rule

bandwidth_manage1

  • Masukan “Rules” yang akan kita buat, dalam contoh kali ini silahkan lihat kembali setingan “Rules” di atasBerikut adalah gambar penerapan Rules pada Software BDM
  • bdm_rules1
  • bdm_rules2
  • bdm_rules3
  • Setingan di atas adalah setingan untuk komp A, sedangkan untuk Komp B dan C, caranya sama saja, hanya ada sedikit perubahan yaitu pada bagian “Single IP Address”, rubah menjadi IP Address milik Komp B (192.168.0.3) lalu lanjutkan dengan IP Address Komp C (192.168.0.4).Apabila telah selesai men-seting seluruh komputer client (komp A, B, C) maka hasilnya akan terlihat seperti di bawah ini
  • bdm_rules4
    note: anda dapat menambah Rules sesuai dengan kebutuhan

  • Selesai :)
  • Untuk pengecekan silahkan masuk ke menu Tools –> Live Bandwidth Monitor, di situ anda dapat melihat grafik pemakaian


  • bandwidth oleh tiap-tiap komputermenu_live_bandwidth
  • live_bandwidth1

4.2 Mengontrol Quota Dengan SoftPerfect Bandwidth Manager

  • Sebagai pengguna akses internet broadband berbasiskan volume based terkadang kita suka memiliki pikiran seperti ini “Bagaimana yah caranya supaya quota 3Giga bisa mencukupi pemakaian internet selama 1 bulan??, sehingga tidak terjadi over quota yang tentu saja bikin kantong terkuras :)
  • Nah dengan menggunakan SoftPerfect Bandwidth Manager (BDM) ini anda dapat mengontrol quota dengan sangat mudah
  • Contoh saya menggunakan koneksi internet Broom yang memiliki quota 3Giga itu berarti kalau di hitung-hitung3Giga / 30 hari = 100MB, berarti dalam satu hari, pemakaian quota maksimal adalah 100MBApabila quota telah mencapai titik maksimal-nya (100MB) maka koneksi internet akan otomatis terputus, dan saya harus menunggu keesokan harinya untuk mendapatkan quota 100MB lagi (kembali terkoneksi dengan internet)
  • Sekarang saya akan mencontohkan bagaimana men-seting BDM agar dapat mengontrol pemakaian quota kita.Silahkan balik lagi ke BDM-nya klik di menu Tools –> Quota Manager , lalu klik tombol New , setelah itu masukan setingan untuk quota-nya,
  • contoh 100 MB per hari (lihat gambar)BDM_quota_manager1
    BDM_quota_manager2
    BDM_quota_manager3
    • Untuk “Initial Rate” anda dapat memasukan value sesuai kebutuhan, “Initial Rate” adalah bandwidth yang disediakan apabila quota per hari (100MB) masih ada atau valid
    • Sedangkan “Reduced Rate” adalah bandwidth yang disediakan apabila quota per hari (100MB) telah habis, dalam contoh diperlihatkan saya memilih “Blocked” yang artinya apabila pemakaian quota per hari (100MB) telah habis maka otomatis koneksi internet akan terputus

    Setelah berhasil klik tombol OK, nanti hasilnya akan terlihat seperti ini

  • BDM_quota_manager4

  • Terakhir jangan lupa untuk menambahkan Rules pada BDM, isi Rules dengan maksimal quota per hari (100MB/HARI) yang baru saja di buatklik menu Rules –> Add Rule , lalu masukin setingan-nya seperti di bawah ini
  • bandwidth_100mb_perhari

  • bandwidth_100mb_perhari2
    bandwidth_100mb_perhari3
  • Selesai :)
  • Untuk mengecek berapa banyak quota yang telah terpakai, silahkan lihat pada bagian “Quota Used”

bandwidth_100mb_perhari4

Coba test, maksimalkan pemakaian quota 100MB/hari sampai habis (quota used = 100%), maka semua komputer (Komp A, B, C, dan SERVER) akan terputus dari internet secara otomatis, dan anda serta teman2 anda yang sedang asyik ber-facebook ria harus menunggu hingga esok hari untuk bisa kembali online, jadi hemat2 lah menggunakan quota





souce code

Senin, 26 Desember 2011

Cara Menggunakan NetCut + Download

Mungkin brew pernah mendengar kata "NetCut". Atau mungkin juga belum pernah sama sekali mendengarnya. Oke, saya akan membahas pengertian dari kata NetCut itu sendiri. Dalam kamus terjemahan Bahasa Indonesia-Inggris buluk saya, arti dari "Net" adalah jaringan (kepanjangan dari network). Dan "Cut" itu adalah memotong. Jadi menurut Bapak Tebe arti dari akronim NetCut adalah memotong jaringan internet. Mengapa software ini disebut dengan
"tukang jagal koneksi"? Karena dalam tugasnya Netcut melakukan pemotongan koneksi internet melalui jaringan tertentu seperti LAN atau HotSpot. Jadi kalau koneksi internet semua komputer yang ada di jaringan kita potong kecuali komputer kita sendiri maka bandwith-bandwith komputer yang lain secara otomatis akan mengalir ke komputer kita layaknya air sungai. Dan akhirnya koneksi internet kita menjadi dewa pada saat itu. Keuntungannya yang lain adalah kita bisa memberhentikan billing jika dipraktekan di warnet. Menarik gak? Gak! Mau melakukan trik percobaan usil ini? Ikuti saya!


Ingat! Sebelum Anda melakukan kegiatan ini pikir-pikir lagi karena ini adalah salah satu perbuatan yang bisa menghasilkan dosa, menyebabkan kanker, serangan jantung, hipotensi, dan gangguan kehamilan dan janin.

Oke kita mulai uji nyalinya. Kalau tidak kuat, Anda bisa melambaikan tangan di depan kamera.

Bahan-bahan yang dibutuhkan:
  • Muka bego (untuk menjaga-jaga kegiatan terlarang ini)
  • NetCut
  • Uang untuk bayar warnet (jika ngenet di warnet)
Cara-cara:
1. Masuklah ke dalam warnet atau tempat hotspot atau jaringan lainnya,
2. Untuk yang mempraktekannya di warnet maka carilah tempat duduk yang jauh dari operator dan pengguna lainnya. Kalo mempraktekannya di tempat lain maka carilah tempat duduk yang nyaman bin aman,
3. Persiapkan NetCut Anda (kalo belum punya, silahkan download di sini)
4. Install netcut tersebut dan jalankan,
5. Pada menu utama akan seperti gambar berikut,













6. Di sana bisa terlihat bahwa banyak sekali komputer yang sedang on atau koneksi internet masih normal. Untuk memutuskan koneksi internet suatu komputer, Anda tinggal mengklik komputer mana yang akan dijagal koneksinya lalu klik Cut Off seperti yang ditunjukkan oleh gunting di atas. Bagaimana saya bisa tahu yang mana komputer saya? Itu gampang. IP Address komputer yang sedang kita gunakan terletak paling atas dari IP Address semua komputer. Jadi jangan dicut off IP Address paling atas kalo Anda tetap ingin browsing. Setelah mengklik Cut Off, maka komputer tersebut tidak akan bisa terhubung dengan internet sebelum Anda mengklik Resume. Coba deh semuanya dicut off terus browsing atau download file, pasti koneksinya LANCAR JAYA ABADI. Cihuuy!
7. Seperti yang telah saya katakan pada paragraf pembuka bahwa keuntungan lainnya selain koneksi menjadi dewa adalah dapat memberhentikan billing internet. Untuk memberhentikan billing cukup mengcut off komputer milik server saja. Biasanya hostname dari komputer server disesuaikan dengan nama warnet atau bisa juga diberi nama Server. Setelah mengcut off server, eng ing eng...billing Anda berhenti! Wah asik banget dah. Udah koneksi ngebut ditambah lagi dengan gak bayarnya ngenet alias gratis..tis..tis.

Catatan:
  • Poin ke-7 akan berhasil apabila billing yang dipakai bukan Billing Explorer. Karena Billing Explorer sudah memiliki tingkat keamanan yang tinggi.
  • Sebaiknya jangan melakukan kegiatan ini terlalu lama dan terlalu sering pada warnet yang sama karena operator bakal curiga ko komputer yang lain diskonek sedangkan punya kita lancar jaya. Trus kenapa tiap kita main di warnetnya bakal ada kejadian komputer-komputer diskonek dan pas kita pergi komputer udah pada konek. Hayoo...
  • Catatan terakhir, pasang sabuk pengaman Anda sebelum melakukan kegiatan ini!
Gunakan dengan bijak ya!

Jumat, 23 Desember 2011

Dasar dan Perhitungan Classfull IP Address Part.3

Wuih, tidak terasa ternyata ini sudah artikel ke-3 mengenai pembahasan Classfull IP Address. saya harap anda semua tidak merasa jenuh berurusan dengan angka-angka unik ini. pembahasan kita di artikel kali ini akan sedikit lebih expert dan saya asumsikan anda semua telah mengerti dasar-dasar tentang IP Address yang telah saya jabarkan pada artikel Dasar dan Perhitungan Classfull IP Address Part.1 dan Part.2.



Sekarang saya akan menjelaskan kepada anda beberapa istilah yang dipergunakan pada dasar perhitungan IP suatu jaringan komputer. yang terutama yang wajib anda ketahui adalah:
  • Network ID : IP yang menunjukkan dasar atau jangkauan suatu network (terkadang disebut net ID atau net IP)
  • Host IP : Seluruh IP Address yang dapat dipakai oleh host dalam jaringan. Host IP sering dibagi lagi menjadi:
    • First Useable Host IP: IP pertama yang dapat dipakai
    • Last Useable Host IP: IP terakhir yang dapat dipakai
  • Broadcast IP : IP Address yang digunakan untuk mengirim paket secara massal.
Setiap Byte pada IP Address dimulai dari angka 0 dan diakhiri dengan angka 255. pada contoh kali ini kita akan mencoba menyelidiki IP private milik saya, yaitu 192.168.1.20.
pertanyaannya :
  1. Apa network ID dari IP tersebut?.
  2. Apa dan Berapa host IP Addressnya?..
  3. Apa IP Address pertama dan terakhir yang dapat dipakai pada jaringan tersebut?
  4. Apa Broadcast IP nya?.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita terlebih dahulu harus mengetahui kelas daripada IP yang hendak kita teliti. berdasarkan artikel saya yang sebelumnya, anda akan tahu bahwa IP Address 192.168.1.20 berada pada kelas C.
selanjutnya anda dapat melihat konfigurasi jumlah bit network dan juga bit host yang ada pada IP kelas C (ada pada artikel Dasar dan Perhitungan Classfull IP Address Part.2), yaitu:
Kelas C = nnnnnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
IP saya = 192.168.1.20
- Untuk mengetahui network ID, ubah bit host menjadi 0 dan biarkan bagian network bit-nya. sehingga menjadi "192.168.1.0" itulah Network ID nya.
- Untuk mengetahui Host IP atau IP yang dapat dipakai pada jaringan tersebut, tambahkan satu digit pada bagian network bit nya, sehingga menjadi 192.168.1.1. dan, perlu kita ingat bahwa pada IP kelas C terdapat sebanyak 254 jumlah maksimal IP yang dapat dipakai (baca artikel Dasar dan Perhitungan Classfull IP Address Part.2). sehingga bila diurutkan maka IP yang dapat dipakai adalah :
192.168.1.1 => merupakan First useable Host IP
192.168.1.2
192.168.1.3
seterusnya sampai..
192.168.1.254 => merupakan Last useable Host IP
jadi, range atau jangkauan Host IP Address saya adalah : 192.168.1.1 - 192.168.1.254
- langkah terakhir adalah mengetahui Broadcast IP Addressnya. untuk mengetahui IP Broadcast, anda tinggal menambahkan byte terakhir dari Last Useable Host IP dengan angka 1. yaitu menjadi : 192.168.1.255


Bagaimana?, tidak terlalu sukar bukan?..
Sekarang bagaimana jika anda diberikan sebuah IP: 10.10.10.10 yang merupakan IP Class A. dapatkah anda mencari Network ID, Range IP, dan juga Broadcast IP nya?..
OK.. Inilah jawabannya:
----------------------------
Network ID : 10.0.0.0
Range Host IP : 10.0.0.1 - 10.255.255.254
Broadcast IP : 10.255.255.255


Silahkan anda mencoba dengan baris IP yang lain karena untuk mahir mengenai IP address ini tidak ada cara lain selain mencoba dan mencoba. ups... By the way, jika anda ingin lebih mudah dalam mencari keterangan mengenai suatu IP, anda dapat mendownload software IP Address Calculator.
Selesai sudah mengenai Dasar dan Perhitungan Classfull IP Address ini, hmm... lelah juga nih...
selanjutnya kita akan maju lebih jauh lagi dengan IP Address Classles yang sedikit lebih expert pada artikel selanjutnya...okay?.. persiapkan mental anda.. :D
thanks..






souce code

Dasar dan Perhitungan Classfull IP Address Part.2

Pada artikel Dasar dan Perhitungan Classfull IP Address Part.1 kita telah belajar mengenai apa itu IP Address, bagaimana pembagiannya serta setting dasarnya. kali ini, kita akan menyelidiki Angka-angka yang terdapat pada baris IP Address lebih dalam lagi. perlu diingat, bahwa pada artikel kali ini adalah pembahasan tentang IP Private yang biasa dipakai pada jaringan lokal. untuk mengetahui IP Private dilingkungan Windows kita dapat mengetikkan perintah "ipconfig" pada command prompt.

seperti kita ketahui, IP Address terdiri dari 4 buah Byte angka yang dipisahkan dengan tanda titik (.), contoh ip private dynamic milik saya: 192.168.1.20
Byte pertama: 192
Byte kedua: 168
Byte ke-3: 1
Byte ke-4: 20

Jika kita lihat, maka format penulisan IP Address dapat ditulis dalam bentuk X1.X2.X3.X4 dimana X mewakili setiap Byte yang ada. X1 atau Byte pertama pada setiap IP Address menunjukkan kelas daripada IP Address tersebut. adapun range dari pembagian kelas IP Address adalah sebagai berikut:
--------------------------
Kelas A : 0 sampai 126
Kelas B : 128 sampai 191
Kelas C : 192 sampai 223
Kelas D : 224 sampai 239
Kelas E : 240 sampai 255
--------------------------
Karena IP Address pada komputer saya adalah 192.168.1.20. maka, jika dilihat Byte pertama pada daftar angka itu (192), maka berdasarkan tabel yang saya tulis IP saya termasuk dalam IP kelas C.
Pembagian IP pada kelas-kelas ini berdasarkan jumlah komputer yang dapat saling terhubung.
untuk IP Class A, jumlah komputer yang dapat saling terhubung adalah sebanyak 16.777.216. wah.. tampaknya IP Class A ini dapat memiliki banyak sekali komputer yang dapat saling terhubung (16 juta lebih) dan akan sangat mubazir jika pada jaringan lokal manapun, apalagi kalau cuma sekedar untuk dibagi pada rumah anak kos seperti saya yang memiliki 10 PC saja :D.
untuk IP class B jumlah komputer yang dapat saling terhubung berjumlah sebanyak 65.534 PC
untuk IP Class C berjumlah 254 unit komputer.
untuk IP Class D dan E tidak ada patokan, karena IP jenis ini hanya digunakan pada jaringan tertentu. IP Class D digunakan pada jaringan Multicast dan akan kita pelajari pada materi yang lebih lanjut nanti. sedangkan pada IP Class E hanya digunakan pada percobaan-percobaan dan tidak diimplementasikan pada dunia nyata.
Ada yang menganggap bahwa IP Address hanya sampai kelas D dan ada juga yang menganggap sampai kelas E. namun, disini saya akan menunjukkan bagaimana menentukan angka pada suatu kelas IP dan menentukan jumlah host atau PC yang dapat saling terhubung.
OK.. begini ceritanya:
anda tadi telah saya beritahu bahwa sebuah baris IP Address terdiri dari 4 buah Byte dengan format X1.X2.X3.X4 . namun, untuk menunjukkan network dan jumlah host yang dapat terhubung kepadanya kita harus mengubah setiap Byte tersebut kedalam bentuk 8 bit. untuk mengubah ke bentuk bit, maka setiap byte yang ada harus diubah kedalam bentuk biner. untuk mudahnya anda dapat menggunakan kalkulator.
contoh:
bilangan desimal 192 jika diubah menjadi bilangan biner 8 bit adalah 11000000
168 = 10101000
1 = 00000001
20 = 00010100

jadi, dapat dilihat bahwa,
IP saya dalam bentuk Byte : 192.168.1.20
IP saya dalam bentuk bit : 11000000.10101000.00000001.00010100

selanjutnya, untuk menentukan kelas dari pada IP berdasarkan bentuk bit akan menjadi lebih mudah.
kita harus melihat 8 bit pertama dari IP address yang ada.
batas awal bit kelas A = 00000000 (0 dalam bentuk byte)
batas awal bit kelas B = 10000000 (128 dalam bentuk byte)
batas awal bit kelas C = 11000000 (192 dalam bentuk byte)
batas awal bit kelas D = 11100000 (224 dalam bentuk byte)
demikian seterusnya..bukankah sudah terlihat polanya?..

untuk menentukan jumlah host yang dapat terhubung pada setiap kelas dapat digunakan format dibawah ini:
Kelas A = nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Kelas B = nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Kelas C = nnnnnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh

n = network
h = host atau PC
(pemberian warna hanya untuk memudahkan untuk membedakkan)

Pada bit IP kelas A dapat kta lihat bahwasanya ia memiliki 8 buah bit n (network) dan 24 buah bit h (host)
untuk menentukkan jumlah host yang dapat terhubung, rumusnya adalah : 2h-2.
dari rumus itu, jika kita mengimplementasikan pada IP kelas A, maka dapat terlihat bahwa jumlah PC yang dapat terhubung ada sebanyak 224-2 = 16.777.214
kelas B: 216-2 = 65534
kelas C: 28-2 = ?? (bisa cari sendiri khan ^^)

Dasar dan Perhitungan Classfull IP Address Part.1

IP Address mungkin adalah bahasan paling mendasar jika kita ingin mempelajari lebih dalam tentang jaringan komputer. tapi, jangan salah, walaupun ini adalah topik dasar namun adminstrasi IP Address seringkali membuat rambut orang yang mempelajarinya jadi botak... :D
Kalau saya boleh mengutip kata-kata dosen saya, sebagai anak jaringan, penguasaan IP Addressing adalah ciri-ciri teruatama kita. hal ini boleh dianalogikan seperti tukang bakso yang wajib mengerti cara membuat bakso,
atau penjual gorengan yang harus mengerti cara membuat adonan.
IP adalah singkatan dari Internet Protocol. sedangkan pengertian IP Address adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet (www.wikipedia.org). IP Address menunjukkan alamat kita dalam jaringan lokal maupun jaringan Internet yang begitu luas. konsep pengalamatan IP pada sebuah host ini tidak jauh berbeda dengan sistem pengalamatan rumah.
Pada dasarnya Pengalamatan IP dibagi menjadi 2, yaitu:
  1. Public IP : IP yang dimiliki sebuah host yang digunakan untuk komunikasi pada jaringan internet
  2. Private IP : IP yang dimiliki sebuah host pada sebuah jaringan lokal (contoh: LAN, WLAN)
PUBLIC IP
Setiap komputer yang terhubung ke Internet pasti memiliki IP Publik karena IP inilah yang digunakan agar komunikasi dengan pihak lain (dalam jaringan internet) dapat berjalan. ada beberapa cara untuk bisa mengetahui IP Publik kita, diantaranya adalah dengan mengunjungi jasa Domain lookup seperti www.whatsmyip.org .
Pembagian IP Public diseluruh dunia diatur oleh sebuah organisasi bernama IANA (Internet Assigned Numbers Authority) yang didanai oleh pemerintah US. dalam pembagiannya, IANA memiliki beberapa anak buah lain, yaitu:
  1. ARIN : Berkuasa atas pembagian IP untuk wilayah benua Amerika dan Afrika bagian selatan
  2. RIPE : Berkuasa atas pembagian IP untuk wilayah Eropa dan Afrika bagian utara
  3. APNIC : Berkuasa menangani pembagian IP untuk wilayah Asia Pasific dan Australia.
Tak perlu ditanya lagi, Indonesia sudah jelas menjadi anggota APNIC dalam pembagian alamat IP. jika anda ingin mengetahui secara spesifik mengenai pemilik suatu blok IP di regional Asia Pasific atau bahkan di Indonesia, anda dapat mengunjungi situs www.apnic.net

PRIVATE IP
Tidak seperti IP Public yang menunjukkan keberadaan kita dalam jaringan internet, IP Privat digunakan untuk berkomunikasi dalam jaringan lokal dan menunjukkan ke alamat yang lebih spesifik, karena jika ditelusuri pemilik sebuah IP Public, maka bisa jadi pemilik IP Public adalah 10 atau lebih pemilik komputer yang terhubung ke internet melalui sebuah Switch/Hub.
Dalam lingkungan Windows, untuk mengetahui IP Private kita dapat mengetikkan perintah "ipconfig" pada command prompt.

pada komputer saya, disini saya memiliki ip address 192.168.1.20. tentu saja pada komputer anda belum tentu sama. IP ini dapat dimiliki secara otomatis jika kita terhubung kesuatu Jaringan yang memanfaatkan fitur DHCP Server (tool yang digunakan agar host yang terhubung menerima ip address secara otomatis). jika komputer kita menerima ip yang diberikan secara otomatis, berarti komputer kita menggunakan IP Dynamic. IP Dynamic dapat berganti setiap kali komputer atau modem di restart. namun, kita dapat dengan mudah mengganti ip ini dan menggantinya dengan ip lain yang kita kehendaki dan hasilnya adalah suatu ip tetap dan tidak terpengaruh jika di restart yang disebut IP Static.
Jika anda ingin mengkonfigurasi IP Address pada lingkungan Windows, anda dapat pergi ke Control Panel => Network and Internet Connections => Network Connections => Klik kanan pada bagian Ethernet Adapter dan pilih properties.
pada form yang muncul, scroll kebawah dan klik bagian "Internet Protocol (TCP/IP)" dan pilih tombol properties.
selanjutnya akan muncul sebuah form baru lagi seperti dibawah ini:
Jika anda memilih radioButton "obtain an ip address", berarti anda secara otomatis akan menerima dynamic ip address yang diberikan oleh server atau modem. namun, jika anda memilih "Use the following ip address" maka anda diwajibkan mengisi form yang ada untuk mengatur secara manual ip tetap (static) pada komputer anda. adapun penjelasan tiap form adalah:
IP Address : kita dapat mengisi IP static yang kita inginkan disini
Subnet Mask: menunjukkan berapa banyak komputer yang dapat terhubung dengan komputer kita (penjelasan lebih lanjut mengenai subnet mask akan saya berikan pada artikel Perhitungan Classless IP Address)
Default Gateway : merupakan IP dari router agar saya bisa terhubung ke internet.
Preffered DNS Server : menentukan alamat sistem yang kita gunakan agar komputer kita dapat terhubung ke suatu domain. pada Komputer saya, saya memilih alamat 192.168.1.1 yang merupakan alamat DNS Server milik Router saya.
Alternate DNS Server : Backup atau pilihan ke-2 jika DNS Server pertama sedang down. pada Komputer saya, saya memilih alamat 8.8.8.8 yang merupakan alamat DNS Server milik Google.

PS/2 Keyboard Pin Out & USB Pin Out

PS/2 connector pinout

Pin Signal In/Out
1 Data Out
2 N/C
3 Ground
4 +5V
5 Clock Out
6 N/C

About PS/2

Named in honour of IBM PS/2 these sockets today are widely used as standard interfaces for the keyboard and the mouse, but they gradually give up the place USB. For connection of the keyboard the socket of violet color is usually used.

USB pinout

Pin Signal Color Description
1 VCC +5V
2 D- Data -
3 D+ Data +
4 GND Ground

About USB

Sockets Universal Serial Bus (USB) are intended for connection to a computer of such external peripheral devices, as the mouse, the keyboard, a portable hard disk, the digital chamber, VoIP-phone (Skype) or the printer. Theoretically, it is possible to connect to one host-controller USB of about 127 devices. The maximal speed of transfer makes 12 Mbit/s for standard USB 1.1 and 480 Mbit/s for Hi-Speed USB 2.0. Sockets of standards USB 1.1 and Hi-Speed 2.0 are identical. Distinctions are covered in speed of transfer and a set of functions of host-controller USB of a computer, and USB-devices. USB provides a power supply for devices, therefore they can work from the interface without an additional power (if the USB-interface gives a necessary power, it is no more 500 mA on 5V). There are three basic types of USB connectors: USB A, USB B and mini USB.





Souce code

Kamis, 22 Desember 2011

cara membaca SNR Margin (SNRM) ADSL

  • Bagi yg merasa ada masalah dgn performa koneksi broadband-nya dan telah posting message namun belum sempat mendapatkan respon, anda dapat mencoba melakukan analisa pendahuluan sendiri dgn memanfaatkan ke dua tabel di atas sembari menunggu masukan dari member lainnya.

Keduanya berisi klasifikasi generik atas dua parameter penting yg sering dipergunakan profesional komunikasi data untuk memeriksa kondisi umum jaringan sebelum menentukan langkah penelusuran lebih lanjut.

  • Posisi posting ke dua tabel di taruh di bagian awal dgn maksud supaya mudah di lihat sekaligus kalau suatu hari diperlukan, sedangkan keterangan singkat dan contoh sederhana disertakan pada bagian setelah ini.

Di mana nilai SNR Margin (SNRM) dan Line Attenuation (LA) dapat diperoleh?

Jika mode pemakaian modem menggunakan PPPoE / PPPoA (alias Routing Mode, atau tidak di-Bridge), nilai SNRM dan LA dapat diketahui melalui halaman manajemen (web management interface) modem/router ADSL masing². Biasanya pada bagian yg berkaitan dgn "Statistic", "Diagnostic", "Connection Log", "DSL Status", dan semacamnya.

Kalau di-Bridge, anda harus masuk ke modem/router melalui fasilitas Telnet dan memakai instruksi² CLI (Command Line Interface) untuk menampilkan data/informasi yg diinginkan. Detail dan syntax perintah mungkin berbeda untuk tiap merk dan model (karena perbedaan chipset, firmware, dsb). Lihat user manual dan/atau handbook CLI yg diterbitkan pembuat modem/chipset/firmware.

Tip: Kalau tidak mau repot, reset modem/router-nya dan connect kembali dgn mode Router atau Bridge+Route (PPPoE/PPPoA), pokoknya asal jangan mode Bridge murni.

[edit] PENTING !

ReSet (hard reset; cold reset) tidak sama dengan ReBoot atau ReStart. Me-reset modem/router ADSL akan menghapus SEMUA konfigurasi user dan mengembalikan setting ke factory default. Sebelum me-Reset modem, catat dulu:

  • Nomer VPI dan VCI (data konfigurasi dasar koneksi ADSL TelkomSpeedy)
  • Nomer Account (14xxXXxxXXxx@telkom.net) dan Password TelkomSpeedy.
  • Administrator UserName dan Administrator Password dari modem/router ADSL.

Data di atas dibutuhkan unt bisa connect lagi dgn mode Router ataupun Bridge+Route.

[edit] Contoh kasus: Koneksi sering terputus, lambat, tidak bisa connect, dsb.

Bila perolehan nilai SNRM dan LA kita ternyata pada level cukup untuk memperoleh koneksi yg normal, kemungkinan letak sumber masalah bisa diredusir dgn [untuk sementara] mengesampingkan hal² yg berkaitan langsung dgn komponen primer pada infrastruktur jaringan, baik itu primary hardware kita sendiri ataupun milik provider.

Yang namanya "komunikasi" selalu melibatkan lebih dari satu partisipan (minimal dua). Sepanjang jalur (medium) komunikasi-nya oke, bila ada kelambatan atau hambatan lainnya, bisa jadi disebabkan karena masalah "persepsi" (kompatibilitas software, perbedaan protokol komunikasi, dsb). Ini menyebabkan message (isi pesan yg hendak dikomunikasikan) harus di-retransmit ber-ulang²; dan pihak penerima otomatis harus decoding/recoding ber-ulang² juga -- terjadilah perlambatan, atau malah gagal sama sekali karena kedua partisipan akhirnya "menyerah" (berhenti bertukar sinyal/data). Di mata user hal tsb sama dengan koneksi lambat (karena tersita pengulangan proses transmisi), atau gagal connect (tujuan koneksi tidak tercapai). Kita bisa lihat dalam kasus ini permasalahannya tidak pada gangguan medium namun lebih pada "tata-cara" berkomunikasi.


[edit] Signal-to-Noise Ratio (SNR)

SNR ialah Perbandingan (ratio) antara kekuatan Sinyal (signal strength) dengan kekuatan Derau (noise level). • Nilai SNR dipakai untuk menunjukkan kualitas jalur (medium) koneksi. Makin besar nilai SNR, makin tinggi kualitas jalur tersebut. Artinya, makin besar pula kemungkinan jalur itu dipakai untuk lalu-lintas komunikasi data & sinyal dalam kecepatan tinggi. • Nilai SNR suatu jalur dapat dikatakan pada umumnya tetap, berapapun kecepatan data yang melalui jalur tersebut. • SNR tidak sama dengan SNRM, namun keduanya saling berkaitan erat satu sama lainnya. • Satuan ukuran SNR dan SNRM adalah decibel (dB) <-- logarithmic.

Meskipun dituliskan dengan cara/nama (label) yg berbeda² (SNR, SNR Margin, Noise Margin, Margin, Receive Margin, dsb) pada tiap merk & model modem/router ADSL, yang dilapokan oleh alat itu sebenarnya adalah nilai SNRM, bukan nilai SNR [kecuali kalau disebutkan demikian secara spesifik pada manual peralatan].

[edit] Signal-to-Noise Margin (SNRM)

  1. Perbedaan (margin) atau Perbandingan Relatif antara Kekuatan Sinyal ADSL dengan Derau (noise) yang ada pada jalur komunikasi.
  2. Perbedaan antara nilai SNR_Sebenarnya dari suatu jalur komunikasi dengan SNR_yg_Dibutuhkan oleh jalur tersebut supaya bisa dipakai untuk menyelenggarakan komunikasi pada suatu tingkat kecepatan tertentu.

Contoh:

Misalkan diketahui bahwa kecepatan sebesar 384 kbps membutuhkan tingkat SNR sebesar 20 dB. Diketahui pula bahwa ternyata nilai SNR sebenarnya dari jalur yang dipakai tersebut adalah 45 dB. Maka dapat dihitung bahwa nilai SNRM nya adalah 25 dB, yaitu

SNRM = SNR_Sebenarnya - SNR_yg_Dibutuhkan = 45 dB - 20 dB = 25 dB 

• Mengapa ketika kecepatan koneksi kita ditingkatkan dari 384 kbps menjadi 1000 kbps ternyata SNRM yang dilaporkan modem menurun, padahal perangkat koneksi dan perkabelan tidak ada yang diganti? Misalkan diketahui bahwa kecepatan sebesar 384 kbps membutuhkan tingkat SNR sebesar 20 dB. Diketahui bahwa ternyata nilai SNR sebenarnya dari jalur yang dipakai tersebut adalah 45 dB. Diketahui pula bahwa untuk meningkatkan kecepatan dari 384 kbps menjadi 1000 kbps dibutuhkan peningkatan SNR dari 20 dB menjadi 30 dB.

Maka sekarang dapat dihitung bahwa nilai SNRM nya bukan lagi 25 dB melainkan 15 dB, yaitu

SNRM (1000 kbps) = SNR_Sebenarnya - SNR_yg_Dibutuhkan pada 1000 kbps = 45 dB - 30 dB = 15 dB SNRM (384 kbps) = SNR_Sebenarnya - SNR_yg_Dibutuhkan pada 384 kbps = 45 dB - 20 dB = 25 dB 
  • Sebagian merk/model ADSL Modem/Router menunjukkan dua nilai SNRM:

-------------------------------- Makin TINGGI makin BAIK -------------------------------------------------------- 29,0 dB ~ ke atas = Outstanding (bagus sekali) 20,0 dB ~ 28,9 dB = Excellent (bagus) • Koneksi stabil. 11,0 dB ~ 19,9 dB = Good (baik) • Sinkronisasi sinyal ADSL dapat berlangsung lancar. 07,0 dB ~ 10,9 dB = Fair (cukup) • Rentan terhadap variasi perubahan kondisi pada jaringan. 00,0 dB ~ 06,9 dB = Bad (buruk) • Sinkronisasi sinyal gagal atau tidak lancar (ter-putus²). --------------------------------------------------------   Tabel 2: Klasifikasi Line Attenuation (Redaman pada Jalur) ---------------------------------- Makin RENDAH makin BAIK ---------------------------------------------------------- 00,0 dB ~ 19,99 dB = Outstanding  (bagus sekali) 20,0 dB ~ 29,99 dB = Excellent (bagus) 30,0 dB ~ 39,99 dB = Very good (baik) 40,0 dB ~ 49,99 dB = Good (cukup) 50,0 dB ~ 59,99 dB = Poor (buruk) • Kemungkinan akan timbul masalah koneksi (tidak lancar, dsb). 60,0 dB ~ ke atas  = Bad (amburadul) • Pasti akan timbul banyak gangguan koneksi (sinyal hilang, tidak bisa  connect, dsb). ----------------------------------------------------------  Referensi: Disarikan dari berbagai sumber AT&T|Alcatel|Cisco|ComCast|Verizon|BellSympatico|Whirpool|DSLReports|WebA

Cara Memperbaiki Memori (Ram) Komputer yg Rusak/Mati

Kali ini saya akan berbagi tips dan pengalaman saya tentang menangani memory PC (SDRAM,DDRAM) yang sudah anda anggap mati (asal tidak mengalami kerusakan fisik yang parah ,misalnya terbakar atau hancur/patah), karena biasanya menurut yang saya lihat bila memory sudah di nyatakan mati oleh pemilik PC atau oleh teknisi komputer maka biasanya langsung saja di ganti dengan membeli memory yang baru, padahal masih ada kemungkinan memory tersebut di bikin hidup atau berfungsi lagi.



Berikut ini saya punya tips untuk menangani memory yang sudah di anggap mati tersebut berdasarkan pengalaman selama menggeluti dunia hardware , dengan akurasi dia atas 70 %, jadi misalnya anda memiliki 10 keping memory mati maka ada kemungkinan 7 keping masih bisa di selamatkan… cukup lumayan kan.? kita bisa menghemat uang beberapa ratus ribu utntuk perkepingnya.

Ok, langsung saja siapkan memory mati tersebut ,dan peralatan yang di perlukan adalah Avometer.

1. Bersihkan memory tersebut dengan cara menggosok pin-pin memory tersebut dengan kain dengan tujuan membersihkan, boleh juga di beri Tiner sedikit supaya lebih bersih dari debu, dan gesekan dengan kain tersebut juga akan memancing ion-ion pada pin memory menjadi tersimulasi agar konduktornya lebih aktif.
2. Arahkan skala Avometer pada Ohm (skala untuk mengukur hambatan), bebas boleh pada posisi 1K, 10K, 100K…
3. Ambil jarum negative (-) Avometer (kabel warna hitam) lalu tempelkan pada salah satu pin/kaki memory, dan jarum positive (kabel warna merah) gesekan pada pada kumpulan kaki-kaki IC/chipset memory ,bila memory memiliki 8 buah IC misalnya maka gesekan jarum (+) tersebut ke kaki-kaki 8 IC tersebut.
4. Selesai….silahkan coba pasang memory tersebut pada slotnya di Mainboard….!

Note:
Proses ini adalah memanfaatkan aliran arus listrik dari batere Avometer yang di alirkan ke dalam sirkuit-sirkuit IC/Chipset memory . Cara kerja proses ini adalah seperti halnya proses Clear CMOS pada Mainboard apabila Mainboard mengalami crash dan tidak mau hidup, yaitu terjadinya gangguan atau penyumbatan pada perjalanan arus listrik sehingga arus yang di perlukan untuk untuk pengaktifan suatu system tidak terpenuhi….atau seperti ilustrasi orang yang pingsan atau koma lalu kita coba bangunkan dengan cara di pancing syaraf-syarafnya untuk aktif dan sadar dengan cara di siram air, di setrum dsb.

Mengenal RAM Komputer

Pengertian RAM

Kata “memory” digunakan untuk menggambarkan suatu sirkuit elektronik yang mampu untuk menampung data dan juga instruksi program. Memory dapat dibayangkan sebagai suatu ruang kerja bagi komputer dan memory juga menentukan terhadap ukuran dan jumlah program yang bisa juga jumlah data yang bisa diproses. Memory terkadang disebut sebagai primary storage, primary memory, main storage, main memory, internal storage. Ada beberapa macam tipe dari memory komputer, yaitu:

  1. random access memory (RAM)
  2. read only memory (ROM)
  3. CMOS memory
  4. virtual memory

ImageMemori berfungsi menyimpan sistim aplikasi, sistem pengendalian, dan data yang sedang beroperasi atau diolah. Semakin besar kapasitas memori akan meningkatkan kemapuan komputer tersebut. Memori diukur dengan KB atau MB. Random Access Memory (RAM), merupakan bagian memory yang bisa digunakan oleh para pemakai untuk menyimpan program dan data. Kebanyakan dari RAM disebut sebagai barang yang volatile. Artinya adalah jika daya listrik dicabut dari komputer dan komputer tersebut mati, maka semua konten yang ada di dalam RAM akan segera hilang secara permanen.

Karena RAM bersifat temporer dan volatile, maka orang menciptakan suatu media penyimpanan lain yang sifatnya permanen. Ini biasanya disebut sebagai secondary storage. Secondary storage bersifat tahan lama dan juga tidak volatile, ini berarti semua data atau program yang tersimpan di dalamnya bisa tetap ada walaupun daya atau listrik dimatikan. Beberapa contoh dari secondary storage ini misalnya adalah magnetic tape, hardisk, magnetic disk dan juga optical disk.

Jenis-jenis RAM

Berdasarkan cara kerja:

    1. Fast Page Mode DRAM (FPM DRAM)
    2. Extended Data Output DRAM (EDO DRAM)
    3. Synchronous DRAM (SDRAM)
    4. Rambus DRAM (RDRAM)
    5. Double Data Rate SDRAM (DDR SDRAM)
    6. Untuk video :
      1. Video RAM (VRAM)
      2. Windows RAM (WRAM)
      3. Synchronous Graphic RAM (SGRAM)
  1. Dynamic RAM (DRAM)
  2. Static RAM (SRAM)

Berdasarkan Module:

  1. Single Inline Memory Module (SIMM)
  2. Double Inline Memory Module (DIMM)
  3. RIMM (Rambus)
  4. Mempunyai kapasitas 30 atau 72 pin. Memori SIMM 30 pin untuk kegunaan PC zaman 80286 sehingga 80486 dan beroperasi pada 16 bit. Memory 72 pin banyak digunakan untuk PC berasaskan Pentium dan beroperasi pada 32 bit. Kecepatan dirujuk mengikuti istilah ns (nano second) seperti 80ns, 70ns, 60ns dan sebagainya. Semakin kecil nilainya maka kecepatan lebih tinggi. DRAM (dynamic RAM) dan EDO RAM (extended data-out RAM) menggunakan SIMM. DRAM menyimpan bit di dalam suatu sel penyimpanan (storage sell) sebagai suatu nilai elektrik (electrical charge) yang harus di-refesh beratus-ratus kali setiap saat untuk menetapkan (retain) data. EDO RAM sejenis DRAM lebih cepat, EDO memakan waktu dalam output data, dimana ia memakan waktu di antara CPU dan RAM. Memori jenis ini tidak lagi digunakan pada komputer akhir-akhir ini .

    Berkapasitas 168 pin, kedua belah modul memori ini aktif, setiap permukaan adalah 84 pin. Ini berbeda daripada SIMM yang hanya berfungsi pada sebelah modul saja. Menyokong 64 bit penghantaran data. SDRAM (synchronous DRAM) menggunakan DIMM. Merupakan penganti dari DRAM, FPM (fast page memory) dan EDO. SDRAM pengatur (synchronizes) memori supaya sama dengan CPU clock untuk pemindahan data yang lebih cepat. dan terdapat dalam dua kecepatan iaitu 100MHz (PC100) dan 133MHz (PC133).

    Dulu dikenali sebagai RDRAM. Adalah sejenis SDRAM yang dibuat oleh Rambus. DRDRAM digunakan untuk CPU dari Intel yang berkecepatan tinggi. Pemindahan data sama seperti DDR SDRAM tetapi mempunyai dua saluran data untuk meningkatkan kemampuan. Juga dikenali sebagai PC800 yang kerkelajuan 400MHz. Beroperasi dalam bentuk 16 bit bukan 64 bit. Pada saat ini terdapat DRDRAM berkecepatan 1066MHz yang dikenal dengan RIMM (Rambus inline memory module). DRDRAM model RIMM 4200 32-bit menghantar 4.2gb setiap saat pada kecepatan 1066MHZ.

Berdasarkan jumlah pin: 30 pin, 72 pin, 168 pin. Berdasarkan kecepatannya (nanosecond)

Terdapat beberapa jenis RAM yang beredar dipasaran hingga saat ini yaitu :

  1. FPM DRAM (Fast Page Mode Random Access Memory)
  2. EDO RAM ( Extended Data Out Random Access Memory)
  3. BEDO RAM (Burst EDO RAM)
  4. SD RAM (Synchronous Dynamic Random Access Memory)
  5. RD RAM (Rambus Dynamic Random Access Memory)
  6. DDR SDRAM (Double Data Rate Synchronous Dynamic RAM)
  7. Adalah RAM yang paling pertama kali ditancapkan pada slot memori 30 pin mainboard komputer, dimana RAM ini dapat kita temui pada komputer type 286 dan 386. Memori jenis ini sudah tidak lagi diproduksi.

    RAM jenis ini memiliki kemampuan yang lebih cepat dalam membaca dan mentransfer data dibandingkan dengan RAM biasa. Slot memori untuk EDO – RAM adalah 72 pin. Bentuk EDO-RAM lebih panjang daripada RAM yaitu bentuk Single Inline Memory Modul (SIMM). Memiliki kecepatan lebih dari 66 Mhz

    RAM yang merupakan pengembangan dari EDO RAM yang memiliki kecepatan lebih dari 66 MHz.

    RAM jenis ini memiliki kemampuan setingkat di atas EDO-RAM. Slot memori untuk SD RAM adalah 168 pin. Bentuk SD RAM adalah Dual Inline Memory Modul (DIMM). Memiliki kecepatan di atas 100 MHz.

    RAM jenis ini memiliki kecepatan sangat tinggi, pertama kali digunakan untuk komputer dengan prosesor Pentium 4. Slot Memori untuk RD RAM adalah 184 pin. Bentuk RD RAM adalah Rate Inline Memory Modul (RIMM). Memiliki kecepatan hingga 800 MHz.

    RAM jenis ini memiliki kecepatan sangat tinggi dengan menggandakan kecepatan SD RAM, dan merupakan RAM yang banyak beredar saat ini. RAM jenis ini mengkonsumsi sedikit power listrik. Slot Memori untuk DDR SDRAM adalah 184 pin, bentuknya adalah RIMM.

RAM terdiri dari sekumpulan chip. Chip-chip ini mampu untuk menampung:

  1. data untuk diproses;
  2. instruksi atau program, untuk memproses data;
  3. data yang telah diproses dan menunggu untuk dikirim ke output device, secondary storage atau juga communication device;
  4. instruksi sistem operasi yang mengontrol fungsi-fungsi dasar dari sistem komputer

Semua data dan program yang dimasukkan lewat alat input akan disimpan terlebih dahulu di main memory, khususnya di RAM yang merupakan memori yang dapat di akses, artinya dapat diisi dan diambil isinya oleh programmer.





souce code

Featured

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Web Hosting