Minggu, 20 Mei 2012

Kanker SERVIKS

Mendeteksi kanker serviks sejak dini dapat membantu mencegah penyebaran penyakit yang menjadi momok menakutkan ini. Nah, bagaimanakah cara mendeteksi bahwa seorang wanita terinfeksi HPV, yang merupakan penyebab kanker serviks? Perubahan-perubahan sel di dalam leher rahim bisa terjadi tanpa adanya tanda-tanda fisisk ataupun rasa sakit sekecil apapun. Apabila tidak dideteksi dan ditangani dengan baik, dapat saja menjadi kanker. Ada beberapa cara mendeteksi kanker serviks sejak dini. Di bawah ini adalah cara-cara pendeteksian kanker serviks yang bisa dilakukan.

Cara mendeteksi kanker serviks1. Deteksi Kanker Serviks dengan Metode Pap smear

Papanikolaou test atau Pap smear adalah metode screening ginekologi yang dicetuskan oleh Dr. George N. Papanicalaou, untuk menemukan proses-proses premalignant dan malignant di ectocervix, dan infeksi dalam endocervix dan endometrium. Pap smear merupakan pemeriksaan  sederhana untuk penapisan awal dari gejala kanker leher rahim yang disebabkan oleh human papillomavirus atau HPV. Metode Pap smear yang umum dilakukan yaitu dokter menggunakan pengerik untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim untuk kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes ini dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut perkiraan, di Inggris Pap smear mencegah sekitar 700 kematian per tahun. Wanita yang aktif secara seksual disarankan menjalani Pap smear sekali setahun.

2. Deteksi Kanker Serviks dengan Metode IVA

IVA merupakan salah satu metode pendeteksian kanker serviks sejak dini. IVA atau Inspeksi Visual dengan Asam Asetat adalah metode baru deteksi dini kanker serviks dengan mengoleskan asam asetat (cuka) ke dalam leher rahim. Bila terdapat lesi kanker, maka akan terjadi perubahan warna menjadi agak keputihan pada leher rahim yang diperiksa. Metode tersebut memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan papsmear yang selama ini lebih populer. Anda dapat melakukan metode IVA ini di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.

3. Deteksi Kanker Serviks dengan ThinPrep Pap Test

Metode ThinPrep Pap Test merupakan pengembangan dan perbaikan pertama terhadap Pap Smear untuk mengatasi sebanyak mungkin kelemahan yang terdapat pada Pap Smear. Para Peneliti di seluruh dunia menyimpulkan kalau metode ThinPrep Pap Test ini lebih akurat dibanding paptTest biasa dengan menurunkan angka negatif palsu.

4. Deteksi Kanker Serviks dengan Tes DNA

Tes DNA terhadap Human Papilloma Virus (HPV) merupakan salah satu cara ampuh untuk mendeteksi kanker serviks. Cara ini dianggap menjadi pilihan terbaik untuk mendeteksi jenis kanker serviks pada wanita berusia 30 tahun atau lebih. Tes DNA ini berfungsi mendeteksi keberadaan virus Human Papillomavirus (HPV) penyebab kanker leher rahim. Hasil tes DNA ini terbukti lebih akurat dibanding dengan metode tes Pap Smear.
Nah, itulah beberapa cara mendeteksi keberadaan Human virus HPV pada wanita. Dengan mengetahui cara mendeteksi kanker serviks sejak dini diharapkan dapat membantu mengurangi penyebaran kanker serviks yang mematikan ini.

Kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh virus yang bernama Human Papilloma Virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Kanker ini bisa datang dengan pendarahan vagina, tetapi gejala kanker ini tidak terlihat sampai kanker memasuki stadium yang lebih tinggi. Salah satu cara untuk mendeteksi keberadaan kanker serviks adalah menggunakan metode Pap smear. Di negara berkembang seperti Indonesia, penggunaan program pengamatan leher rahim (Pap smear) mengurangi insiden kanker serviks yang sangat signifikan, yaitu sebesar 50% atau lebih. (id.wikipedia.org)

Apa bahaya penyakit kanker serviks?

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks. Sekitar lebih dari 8.000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Dan yang lebih menyedihkan lagi, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia.

Apa saja Penyebab Kanker Serviks?

Pertama, kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal adalah virus HPV tipe 16 dan 18.
Kedua, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.

Bagaimana Cara Penularan Kanker Serviks?

Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital. Karena itu, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.

Apa sajakah Gejala Kanker Serviks?

Kanker serviks pada stadium awal tidak menunjukkan gejala yang khas, bahkan bisa tanpa gejala. Pada stadium lanjut sering memberikan gejala seperti perdarahan post coitus, keputihan abnormal, perdarahan sesudah mati haid (menopause) serta keluar cairan abnormal yang berwarna kekuning-kuningan, berbau dan bercampur darah.
Gejala kanker serviks tingkat lanjut :
  • keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
  • perdarahan di luar siklus menstruasi.
  • penurunan berat badan secara drastis.
  • muncul rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim.
  • hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal
  • Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung

Apakah Kanker Serviks bisa disembuhkan?

Kanker serviks bukanlah penyakit mudah, dan biasanya penyakit ini terdeteksi setelah pada stadium lanjut sehingga sulit sekali untuk bisa sembuh dengan total.  Pengobatan terhadap kanker serviks ini akan lebih mudah jika kanker tersebut bisa terdeteksi dari awal. Secara umum ada 2 jenis pengobatan kanker, yaitu pengobatan medis seperti operasi, kemoterapi, radioterapi ataupun terapi pengobatan alternatif seperti penggunaan obat herbal, terapi akupunktur dan lain-lain. Maka dari itu, melakukan pencegahan sejak dini lebih baik daripada melakukan pengobatan.

Bagaimana Cara Pencegahan Kanker Seviks?

Beberapa cara mencegah kanker serviks ini dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi dan program skrinning. Di negara maju, kasus kanker serviks ini sudah mulai menurun dengan adanya program deteksi dini melalui metode pap smear. Vaksin HPV akan diberikan pada perempuan usia 10 hingga 55 tahun melalui suntikan sebanyak tiga kali, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam. Dari penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa respon imun bekerja dua kali lebih tinggi pada remaja putri berusia 10 hingga 14 tahun dibanding yang berusia 15 hingga 25 tahun.
Nah itulah 7 fakta singkat yang wajib Anda ketahui mengenai penyakit kanker serviks pada wanita. Dengan mengetahui fakta-fakta tersebut, diharapkan Anda sebagai wanita mempunyai pengetahuan yang cukup agar terhindar dari kanker serviks ini.


















0 komentar:

Posting Komentar

Featured

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Web Hosting