Selasa, 26 Juli 2011

Pengen Jadi Programmer bag.1

Orang sering menanyakan bagaimana caranya supaya cepat jadi programmer?

Untuk menjawab hal ini bisa banyak faktor yang mempengaruhi tergantung situasi Anda saat ini.

Di sini saya tidak akan menjawab semua kondisi anda yang berbeda-beda itu. Saya hanya bisa sharing pengalaman dan coba mengingat-ingat bagaimana saya mulai punya keinginan belajar, lalu mempraktekkannya hingga saya bisa jadi programmer di perusahaan, membuat software sendiri lalu menjualnya ke customer hingga akhirnya saya mengajarkan pemrograman.

Tidak bisa dipungkiri awalnya adalah Anda harus punya keinginan yang kuat. Keinginan kuat ini adalah modal dasar anda yang akan menghadapi segala kesulitan-kesulitan yang mungkin akan anda hadapi di perjalanan anda mempelajari pemrograman.

OK. Sekarang saya coba mengingat-ingat bagaimana saya belajar program secara otodidak tanpa guru. Mengapa saya memilih jalan otodidak tanpa guru? Pada masa saya belajar dulu kursus programmer adalah barang mahal yang tidak terjangkau oleh kantong saya sebagai mahasiswa.

Terus terang saya sudah suka dengan komputer sejak masa kuliah. Namun rasanya kurang lengkap jika tidak menguasai salah satu bahasa pemrograman. Pada tahun 1995 banyak bahasa yang ditawarkan oleh buku-buku maupun kursus-kursus untuk dipelajari seperti Turbo Pascal, Turbo C, C++, Clipper, BASIC dan lai-lain. Semua masih di bawah system operasi DOS (Disk Operating System) belum ada Windows atau Linux.

Kata orang BASIC merupakan bahasa pemrograman yang paling mudah dimengerti namun masih dianggap bahasa yang kurang canggih waktu itu. Prinsipnya saya harus bisa salah satu bahasa pemrograman walaupun kata orang BASIC kurang canggih tapi tidak masalah saya tetap mempelajari bahasa BASIC (yang penting bisa bahasa pemrograman).

Mujur memang ternyata Microsoft punya perhatian khsusus terhadap BASIC ini. Terbukti dari setip system operasi DOS ada bahasa BASIC dalam bentuk Software QuickBasic disertakan di dalamnya lengkap dengan HELP beserta contoh-contoh kode nya.

Tahun 1993 saya mulai mengenal windows 3.1. Dengan system operasi windows ini tidak mungkin lagi menggunakan program berbasis DOS.
Bersamaan dengan windows ini saya menemukan QBASIC versi windows yaitu Visual Basic versi 3.0

Di Visual Basic 3.0 yang berbasis visual pembuatan interface seperti inputan, tombol dan sortcut tidak lagi manual tetapi sudah disediakan oleh IDE Visual Basic 3.0.

Saya coba beli buku Visual Basic versi 3.0 yang lumayan bagus tapi memang memusingkan waktu itu. Maaf bukan hanya satu jugul buku yang saya beli. Ada beberapa judul hingga kamus Visual Basic A-Z juga saya beli. Seakan-akan judul buku itu adalah judul yang tepat untuk memenuhi keinginan saya menguasai Visual Basic.

Tetapi memang mungkin blon sampai waktunya saya juga tidak bisa langsung mengerti pemrograman ini. Yang ada hanya mengikuti tutorial, lalu menulis contoh kodenya. Jika terjadi error langsung pusing.

Contoh program yang menarik adalah program Zodiak. Banyak sekali program-program zodiak dalam versi DOS yang sangat menarik. Saya langsung beli buku BASIC yang di dalamnya ada contoh program zodiak. Ketik kodenya lumayan panjang juga. Setelah cukup lelah mengetik kode-kode yang tidak dimengerti artinya akhirnya selesai juga.

Berharap program berjalan mulus walaupun tidak tahu arti kode yang diketik. Tapi hasilnya tetap error di sana-sini. Pusing dan ampun tidak ada tempat bertanya. Akhirnya tinggalkan saja.

Kesimpulannya mengetik kode yang panjang dan tidak tahu artinya bukanlah jalan yang baik untuk mempelajari pemrograman.....

bersambung.....

0 komentar:

Posting Komentar

Featured

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Web Hosting